Lomba Menulis Dana Desa Kemendesa Gelar Lomba Menulis Dengan Hadiah
Total Rp. 85 Juta
Anda Pelajar? Mahasiswa yang Suka Dengan
Pembangunan Desa? atau Pendamping Desa?
Ini kesempatan Anda untuk mengikuti LOMBA MENULIS DANA DESA yang digelar oleh Kementerian
Desa, Pembangunan Derah Tertinggal dan transmigrasi (PDTT). Anda bisa
menuangkan gagasan Anda mengenai tema itu dalam tiga artikel. Kalau
menang, hadiahnya lumayan dan pasti buat Anda Senang total nya Rp. 85,5 juta. Mau tahu cara mengikutinya?
Lomba ini boleh diikuti pelajar, mahasiswa dan pendamping desa.
Memiliki Kartu Tanda Penduduk, Kartu mahasiswa atau Kartu Siswa. Ketiga,
peserta harus mengirimkan minimal 3 artikel. Jadi, mulai sekarang Anda bisa
mulai mengumpulkan materinya buat Risetnya untuk kemudian Anda susun menjadi
artikel yang menarik dan bermakna. Mau tahu mekanisme mengikuti lomba ini?
Pertama, pendaftaran dibuka tanggal 1-15
Februari 2018 dengan mengisi formulir yang bisa Anda unduh di
www.kemendesa.go.id. Kedua, pengiriman karya peserta harus dalam bentuk artikel
atau esai deskiptif ke alamat tulisdanadesa@forumbumdes.org dan
ketiga, batas akhir pengumpulan artikel tanggal 31 Maret 2018. Lalu, apa tema
yang harus ditulis?
Anda bisa memilih beberapa tema ini untuk Anda jadikan tema
artikel Anda yakni:
1.
Tentang transfer dan pencairan dana desa
2.
Pendampingan dana desa
3.
Penggunaan dana desa untuk pembangunan desa dan pemberdayaan
4.
Manfaat dan desa bagi berbagai pihak
5.
Dapak yang timbul dari dana desa
Lima tema di atas adalah tema mengenai desa yang saat ini sedang
hangat diberitakan berbagai media dan media atau lembaga yang konsentrasi pada
pembangunan desa. Pembangunan desa sendiri saat ini mulai menjadi wacana besar
dan mendapat sorotan banyak pihak karena kebijakan pemerintah menurunkan dana
desa dalam jumlah besar langsung ke desa-desa.
Kucuran dana desa dalam jumlah besar itu tak lantas membuat desa
langsung bisa berubah karena hal itu berarti desa dituntut mampu membangun
dirinya secara swakelola alias mengelola dana dengan kekuatan desanya sendiri.
Realitasnya, ada banyak desa yang tidak memiliki sumber daya yang cukup memadai
untuk menjalankan itu. Maklum, selama ini anak-anak muda yang seharusnya
menjadi asset desa berharga sebagian besar memilih hidup dan bekerja di kota.
Masalah pengelolaan dana juga menjadi salahsatu perkara yang tak
mudah dijalankan. Soalnya, desa harus menggunakan sebagian dana itu untuk
membangun Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan asset dan potensinya. Artinya,
dana desa sama sekali bukan dana yang bisa seluruhnya dicurahkan untuk
membangun infrastruktur saja seperti yang selama ini berlaku. Melainkan harus
menjadi modal bagi desa menciptakan unit usaha yang menghasilkan laba dan
kemudian mensejahterakan kehidupan seluruh warganya.
Bisa
dikatakan, besarnya dana dan turun langsung ke desa adalah kebijakan yang menjadi
program prioritas dalam pembangunan pada pemerintahan Presiden JokoWi-JK hingga
mencapai 60 Triliun Suatu Program yang tiada duanya di Dunia. Pembangunan Nawa
Cita yang memulai pembangunan dari daerah perbatasan, daerah pinggiran atau
membangun Indonesia dari pinggiran.
kapan pengumuman? sampai sekarang belum ada
ReplyDelete