Kopi Mandheling Lungun Naso Rasasa, Mau Jadi Pebisnis atau
Petani Kopi
Kopi Mandheling punya nama, bisnis Kopinya berkibar
dimana-mana. Kopi Mandheling bawaannya sedikit pekat, lembut halus, rasanya ada
sedikit asam manis, beraroma floral berbau kakao, tembakau, dan tanah khas
mandailing (bange) dengan rasa akhir yang manis. Kopi Mandheling sendiri
justeru tumbuh dan subur di zaman penjajahan Kolonial Belanda. Bagi Belanda
Kopi ditanam untuk cari uang buat biaya militernya di Tapanuli. Bagi warga para
pekebun Kopinya sendiri yang terasa adalah bebannya. Zaman itu setiap petani Kopi harus merelakan
20% lahannya untuk Belanda. Kalau tidak punya kebun, mereka harus kerja di
lahan Kopi pemerintah selama 65 hari per tahun. Tiap tahun rakyat harus
setor,tidak peduli kebunnya seperti apa. Hanya boleh tidak bayar kalau ada
bencana. Aturannya memang begitu, tapi pada pelaksanaannya Rakyat tetap saja
yang dirugikan. Setoran harsu ada. Seperti apapun kisahnya, biarlah itu bagian
masa lalu.Tapi Kopi Mandheling justeru tumbuh besar, subur dan cantik dengan
rasa tiada tara.
Bisnis
Kopi di Indonesia menunjukkan gairah yang menggembirakan dari hasil
riset TOFFIN[1],
memperlihatkan pertumbuhan
usaha kedai kopi hingga akhir 2019 diprediksi mencapai 15%—20%, naik jika
dibandingkan dengan 2018. Kontribusi kedai kopi terhadap serapan kopi produksi
dalam negeri mencapai 25%—30%, diprediksi terus naik ke level 35%—40% pada
akhir tahun ini. Ini menandakan bahwa bisnis kedai kopi merupakan bisnis yang
memiliki prospek yang baik ke depan. Itu juga berarti Jadi Petani Kopi juga
akan sangat menarik. Sekarang
pertannyaannya. Mau nenjadi pebisnis Kopi atau jadi Petani Kopi. Itulah yang
ingin disampaikan Buku ini.
Berniat Mau Membuka Kedai Kopi?
Bisa
jadi Anda tertarik untuk membuka Kedai Kopi? Ya
usaha kedai Kopi. Kedai Kopi adalah bisnis yang menjanjikan. Kenapa bisa
disebut menjanjikan? Karena usaha kedai
kopi itu proses produksinya mudah, tidak
bertele-tele. Istilahnya proses membuat dan menghidangkan secangkir kopi itu
terbilang mudah dan cepat. Beda dengan kalau anda buka Rumah Makan, karena untuk mempersiapkan makanan sampai
siap saji itu membutuhkan banyak langkah dan tentu membutuhkan waktu. Beda bangat
dengan Kedai Kopi. Apalagi anda punya bakat jadi seoarang Barista. Menyajikan
Kopi menjadi sesuatu yang sangat special. Karena dalam benak anda terus
berpikir dan berdoa agar rasa Kopi yang
anda hidangkan benar-benar sesuai dengan rasa Kopi yang pelanggan harapkan.
Secara kasat mata, anda mengambil Kopinya, bisa dilakukan dengan cara manual
atau mesin agar jadi bubuk Kopi yang menarik dan baunya harum. Kemudian olah ke
mesin, cek semua komposisinya, kalau sudah Oke lalu hidangkan. Selesai.
Menunya
juga cukup sederhana. Karena memang hanya butuh menu sederhana. Namanya kedai
kopi, tentu menu utamanya adalah olahan-olahan berbagai rasa kopi, bisa jadi
hanya sekedar kopi hitam, cappucino, atau kopi susu milenial. Untuk lebih
meramaikannya bisa ditambah menu lainnya sebagai pelengkap, seperti roti bakar, pisang goring
atau bakar, singkong, kentang goreng tergantung dimana lokasi Kedai Kopi yang
anda Buka. Kalau di Madina mungkin perlu anda tambahkan Kopi Takar, dengan
nyamikannya Kipang panyabungan, atau Nasi Ketan plus pisang Goreng.
Hal
yang membuat bisnis Kedai Kopi jadi menarik, karena pangsa pasarnya luas. Kopi adalah minuman yang bisa dinikmati
oleh siapa saja, laki dan perempuan mulai dari anak milenial himgga opung dan
nenek-nenek. Mulai dari kalangan menengah ke bawah, sampai yang strata kaya dan
kaya raya, semuanya suka dan senang
dengan mencoba menikmati minum kopi.
Artinya, pangsa pasar dari produk kopi ini tergolong sangatlah luas. Hal
ini memberikan harapan untuk memperoleh keuntungan lebih bagi para pebisnis
kedai Kopi. Secara loagika biasa mereka berpotensi mendapatkan untung besar,
terlebih lagi kini minim kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat kita.
Yang
menarik lagi, bisnis Kedai kopi bukanlah usaha musiman yang bisa redup
sewaktu-waktu, tapi bisnis ini gak ada matinya, justru terus tumbuh setiap
tahunnya. Inilah yang membuat bisnis kopi bisa menjanjikan keuntungan setiap
harinya. Di kelas dunia kita sudah mengenal Starbucks Coffee, Costa Coffee dan
LuckIn Coffee, mereka bersaing keras dengan jargon bisnisnya masing-masing. Mereka
punya puluhan ribu Kedai kopi dimana-mana di seluruh Dunia.
Bisnis
Kedai Kopi ini bisa dibuka secara sederhana, bisnis kopi juga gak harus
membutuhkan tempat yang mewah dan luas. Sekarang tukang jual kopi yang hanya
bermodalkan FOOD TRUCK atau GEROBAK saja sudah banyak, malah adalagi yang lebih
sederhana, hanya dengan Termos dan Kopi sacet yang ditemani dengan kudapan dan
rokok ketengan. Para pebisnis Kopi termosan ini mampu menjual Kopinya mulai
seharga Rp2000 per cangkir, dan kalau mau ditambah sebatang rokok Cukup Rp 5000. Sebuah penemuan usaha yang
mampu melayani warga ekonomi kelas apa adanya. Sama dengan di Kampung kita
sendiri, kalau harga Kopi masih sekitar Rp2000 percangkir ya masih Ok lah. Saat
kita mau berangkat mangguris setelah sholat subuh pastilah kita berani memesan
secangkir Kopi dengan nasi ketan berikut dua potong pisang Goreng seharga Rp
5000. Dengan catatan ya apa adanya. Kopinya juga ya apa adanya saja yang
penting terasa ada pahit-pahit dan aroma kopinya. Ya begitu saja memang. Di
luar semua itu, artinya berbisnis Kedai Kopi ini juga harus jeli memilih segmen
pasarnya. Apakah menengah ke bawah atau malah kelas bawah saja atau kelas
menengah ke atas. Sebab segmen itu akan menentukan corak atau model Kedai Kopi
yang akan anda buka. Kalau itu untuk kelas menengah atas, maka kedai kopi anda
perlu ada lahan parkir untuk mobil dan motor, perlu punya kamar kecil dan perlu
adanya Wifi dan juga perlu desain interior yang sesuai dengan selera konsumen
di Kota anda.
Sebelum
memulai bisnis kedai kopi, harus ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.
Mulai dari peralatan, lokasi, dan perekrutan karyawan perlu dipikirkan
matang-matang untuk memuluskan bisnis.
Modal Usaha.
Pertama, anda harus sudah siapkan modal usahanya. Modal bisa diperoleh dari
duit tabungan, atau duit patungan dengan teman atau keluarga atau mengajukan
pinjaman ke Bank. Jika memutuskan untuk mengajukan kredit, pastikan Anda
sanggup membayar cicilannya, meskipun usaha kedai Kopi anda belum menghasilkan
sesuai yang anda harapka.
Lokasi Usaha.
Kedua perhatikan lokasi kedai. Hal ini sangat penting, penting dan penting
sekali. Dalam memilih lokasi anda harus ikut para pedagang China. Mencari
lokasi di tempat yang ramai jangan seperti cara pebisnis kita, mencari lokasi
yang murah. Karena kata orang-orang
lokasi menentukan laku tidaknya bisnis Kedai Kopi kita. Karena itu carilah
lokasinya, ini kalau bisa, di lokasi di sekitar pusat-pusat keramaian, seperti
kawasan wisata, tengah kota, persim pangan jalan atau di daerah perkantoran.
Namun
demikian, anda juga harus ingat, penentuan lokasi juga perlu memperhatikan
budget, gak mungkin kan kalau budget pas-pasan tapi mau buka di tempat elite?
Tapi sekali lagi jangan memilih lokasi karena harganya yang murah. Idenya
adalah tetap pilih lokasi yang baik yang bisa memenuhi budget anda.
Perlengkapan dan
peralatan. Tahapan berikutnya setelah Anda mendapatkan
lokasi, adalah membeli perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan. Seperti
misalnya, meja dan kursi, alat atau mesin pembuat kopi, mesin kasir, dan
lain-lain.
Perlengkapan
dan peralatan harus disesuaikan dengan segmennya serta konsep kedai yang sesuai
dengan segmen tersebut. Konsep kedai sederhana tidak memerlukan banyak meja
kursi dan peralatan yang canggih, cukup gunakan alat pembuat kopi manual juga
sudah bisa beroperasi. Perlengkapan dan peralatan ini Relatip sekali. Kalau
anda akan buka kedai Kopi di Kota besar, mungkin anda perlu biaya peralatan dan
perlengkapannya sekira 15-20 jutaan. Kalau ke kota yang lebih kecil tentu
biayanya juga akan lebih kecil.
Berikut
ini beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk membuka cafe kopi sederhana,
dengan beberapa peralatannya[2];
Moka pot Rp 100.000 ; Syphon Rp 850.000 V60 Rp 100.000 ; Vietnam
drip Rp 130.000 ; French press Rp 80.000 ; Milk jug Rp 100.000; Grinder listrik
Rp 400.000; Ketel Rp 280.000; Mini
burner Rp 85.000 ; Milk frother Rp 100.000
Sampai disini saja Rp 2.225.000.
Kemudian
anda juga perlu beberapa perlengkapan, seperti : Meja barista Rp 2.000.000 ;
Meja kursi sederhana Rp 750.000; Rak
kayu Rp 200.000 ; kulkas Rp 1.000.000; Biji kopi, susu, dan bahan makanan Rp
1.500.000 ; jumlahnya jadi Rp 5.450.000.
Ditambah biaya lain-lain, seperti : Gaji
barista Rp 2.500.000/bulan + karyawan biasa Rp 1.500.000 ; Sewa tempat dan renovasi Rp 5.000.000/bulan ; Bayar retribusi Rp 150.000; Listrik Rp 300.000; Wifi Rp 550.000/bulan. Jumlahnya Rp 9.000.000. Kalau
di jumlahkan secara keseluruhan mencapai Rp 17.675.000.
Konsep kedai. Anda juga harus siap bersaing, karena itu
anda juga harus berusaha secara sungguh-sungguh. Salah satu cara agar bisa
bersaing di pasar adalah berani saling beradu konsep. Sebelum membuka kedai,
anda perlu menentukan segmen kedai Kopi anda, karena segmen ini akan menentukan
Konsep Kedai Kopi anda. Segmen inilah yang membawa anda pada corak atau model
Kedai Kopi anda. Apakah Kedainya akan bercora seperti kafe, Kedai Kopi model
Lopo atau kedai kopi yang sederhana saja. Konsep kafe tentu memerlukan modal
yang lebih, karena mengandalkan desain interior dan arsitektur untuk menarik
pembeli.
Mencari pemasok biji
kopi.
Ada banyak distributor-distributor biji kopi yang menjajakan biji berkualitas.
Tugasmu adalah memilih yang terbaik, dan pastinya tidak terlalu mahal serta
terjamin pasokannya.
Merekrut karyawan.
Anda mungkin bisa saja menjalankan kedai secara sendirian, tapi alangkah lebih
baiknya merekrut seorang karyawan, khususnya seorang barista yang baik. Barista
adalah profesi yang bertugas untuk membuat kopi yang enak. Bisa dikatakan, barista merupakan sosok yang
paling berpengaruh dalam kualitas produk kopi yang disajikan. Karena untuk
mengolah rasa kopi yang enak, diperlukan sarana pendukung, dan suasana, itu
semua ada pada seorang Barista. Karena itu kalau Anda bisa memilih barista yang
baik dan memiliki rekam jejak bagus, percayalah kedai Kopimu berpeluang sukses.
Usaha Keras dan
Bersabar Saya
pernah melihat prosesnya seorang teman membangun Kedai Kopi, tetapi memang
harus diakui teman itu memang juga adalah seorang manajer disalah satu
Perusahaan Sepeda Motor terkenal, sehingga dari segi modal dan pertemanan dia
sudah punya. Jadi begitu Kedai Kopinya di launching sampai sekarang
pengunjungnya tidak pernah sepi. Bisnisnya jelas untung, dan kini ia sudah
punya 5 Kedai Kopi di dua Kota.
Ya
kita kembali ke cara kita membuka Kedai Kopi. Memulai kedai kopi sederhana di
bulan-bulan awal akan terasa sangat sulit. Kedai kopi telah dibuka, namun
ekspektasi akan pengunjung yang datang tidak berbanding baik dengan biaya
operasional yang sudah dikeluarkan. Ya pada saat seperti ini, haruslah
bersabar, dan tidak hanya bersabar dari bulan-bulan awal ini, kita sendiri
sebagai pemilik kedai kopi akan banyak dapat pelajaran bagaimana memperkenalkan
kedai kopi ke pasar dengan segala cara yang ada.
Dalam
tahapan seperti ini khususnya di bulan-bulan awal harus dimanfaatkan untuk
menganalisa bagaimana membentuk pasar kedai kopi milik kita, apakah dengan
pemasaran di media sosial, atau menggunakan pemasaran konvensional lainnya.
Bahkan, di bulan-bulan awal ini, jika ada pengunjung yang datang, mintalah
review apa yang kurang dari kedai kopi milik kita. Tentunya review dari
pengunjung yang datang, menjadi tolak ukur untuk mengembangkan kedai kopi kecil
ini. Apakah plang kedai kopi terlalu kecil atau tidak terlihat strategis, atau
mengenai sajian kopi atau pun mengenai penataan ruang kedai kopi. Semua hal ini
didapatkan di bulan-bulan awal, keseruan mengembangkan kedai kopi ini tidak
bisa ditemukan jika membuka kedai kopi langsung besar, tentunya ada jarak
antara pengunjung dan pemilik kedai kopi.
Tidak
ada salahnya jika memiliki budget berlebih, mengalokasikannya untuk strategi
pemasaran bisa menggunakan para influencers untuk memperkenalkan kedai kopi
milik kita. Di era yang serba digital ini, sudah seharusnya memiliki akun
instagram, facebook untuk usaha kedai kopi kita, sebab dengan media sosial kita
sebagai pemilik usaha dapat selalu keep in touch dengan pelanggan. Tidak hanya
itu saja, media sosial juga menjadi sarana tepat untuk mengambil keputusan
untuk kedai kopi atau menginformasikan hal-hal menarik kepada pelanggan.