September 18, 2025

Pemerintah Luncurkan Program Penyerapan Tenaga Kerja Di Ujung Tahun 2025

 

Paket Lapangan Kerja Baru 2025

Setelah Demo Kerusuhan per 25 -31 Agustus lalu. Pemerintah kini terus berbenah dan mencoba untuk membuka lapangan kerja yang seluas luasnya. Tentu kita sangat senang mendengarnya. Meski kita juga sadar sepenuhnya. Kalau berbagai upaya ini tidak dikelola oleh orang-orang professional dan punya kredibilitas. Maka dipercaya program-program ini bakal jadi bancaan Korupsi yang sulit dihindarkan. Tapi semua itu perlu diapresiasi dan semoga upaya ini bisa memberikan manfaat bagi warga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 15 September 2025  menyampaikan peluncuran Program Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2025.

Pertama- Pemerintah memulai program magang bagi lulusan perguruan tinggi fresh graduate, melalui kerja sama dengan sektor industri. Tahap pertama sebanyak 20 ribu orang, mereka bakal dapat fasilitas berupa uang saku setara UMP selama enam bulan.

Kedua terkait perluasan PPh 21. Bebas pajak atau pajak dibayarkan pemerintah  yang tadinya focus pada sektor padat karya kini ditambah sektor parawisata, hotel, restoran, dan kafe. Target penerimanya 552 ribu pekerja untuk sisa tahun pajak 2025 atau 3 bulan

Ketiga-Pemerintah akan melanjutkan bantuan pangan bagi “para penerima pangan” selama 2 bulan ke depan dengan penyaluran 10 kilogram beras pada bulan Oktober dan November.

Keempat Pemerintah memberikan bantuan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi pekerja bukan penerima upah, yang mencakup pengemudi transportasi online, ojek pangkalan, sopir, kurir, dan tenaga logistik. Program tersebu menargetkan 731.361 penerima manfaat dengan potongan iuran sebesar 50% selama 6 bulan.

Kelima-Pemerintah memberikan manfaat tambahan melalui program perumahan BPJS Ketenagakerjaan dengan menurunkan bunga kredit perumahan untuk pekerja dari BI rate +5 persen menjadi BI rate +3 persen. Untuk penerima dapat untuk cicilan perumahan maupun uang muka (down payment). Sementara untuk para pengembang perumahan, bunga diturunkan dari BI rate +6 persen menjadi +4 persen.

Pemerintah juga menyiapkan program padat karya tunai (cash for work) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Perhubungan pada periode September hingga Desember 2025, dengan sasaran 609.465 penerima manfaat.

Menulis Artikel Yang Disukai Redaksi atau Admin


Pemerintah juga telah menyiapkan program penyerapan tenaga kerja, seperti :

Program Koperasi Desa Merah Putih. Ditargetkan akan terbentuk 80 ribu unit usaha baru dengan estimasi penyerapan 681 ribu tenaga kerja dan target hingga 1 juta orang pada Desember 2025.

Kampung Nelayan Merah Putih akan dikembangkan di 100 desa dengan potensi serapan 8.645 tenaga kerja.

Revitalisasi  Tambak di kawasan Pantura dengan luas 20 ribu hektare diperkirakan mampu menyerap 168 ribu tenaga kerja. Ditopang dengan program modernisasi kapal yang mencakup pembangunan 1.000 kapal nelayan baru, serta pengadaan kapal berkapasitas 30 GT hingga 2.000 GT bagi koperasi maupun pelaku usaha BUMN.

Program perkebunan rakyat melalui penanaman kembali 870 ribu hektare.  Komoditas prioritas seperti tebu, kakao, kelapa, kopi, mete, dan pala.

September 7, 2025

Dari Aekgarugur untuk Indonesia Petani Digital Pemuda Gen-Z Di Pedesaan

 


Buku ini tidak lahir dari teori di ruang ber-AC, tetapi dari debu jalan desa, dari bau tanah basah usai hujan, dari gemericik air di kolam lele, dan dari keringat yang mengucur deras di bawah terik matahari Bukit Barisan. Buku ini adalah suara dari Aekgarugur, dari desa-desa di seantero Nusantara, yang seringkali hanya didengar sebagai bisikan, namun menyimpan gemuruh semangat yang siap membangun negeri.

Saya menulis ini bukan sebagai seorang ahli, tetapi sebagai teman yang pernah mengayuh sepeda untuk mengantarkan minyak tanah, sebagai penyadap karet yang tahu betapa berharganya setiap tetes lateks, dan sebagai anak desa yang percaya bahwa di balik kesederhanaan, tersimpan kekuatan yang dahsyat.

Kini, saya melihat dengan mata yang berbinar. 

Saya melihat **pemuda Gen-Z bukan sebagai generasi yang harus pergi dari desa, tetapi sebagai generasi yang akan membawa desa ke panggung dunia.** Kalian adalah generasi paling melek teknologi, paling kreatif, dan paling terhubung dalam sejarah. Dan sekarang, dengan program MBG “ Makan Bergizi Gratis” dan gelombang digitalisasi, ladang untuk kalian berkarya tidak pernah seluas ini.

Namun, kekuatan terbesar bukanlah pada teknologi atau program pemerintah. 

Kekuatan terbesar ada di **hati dan pikiran yang tulus.** Tulus mencintai tanah kelahiran, tulus menghargai kearifan lokal, tulus memberdayakan tetangga, dan tulus percaya bahwa membangun desa adalah cara paling elegan untuk membangun Indonesia.

Membangun negeri ini tidak selalu berarti dengan jargon-jargon besar. 

Terkadang, itu berarti **memutuskan untuk beternak ayam dengan manajemen modern,** **mengolah singkong menjadi keripik dengan kemasan kekinian,** **mengangkat phone untuk merekam proses panen,** atau **memutuskan untuk berkuliah sambil mengembangkan usaha desa.**

Itulah senjata kita.  Itulah revolusi kita. Era di mana petani dilihat dengan sebelah mata telah berakhir. 

Sekarang adalah waktunya **Petani Digital—generasi yang percaya diri, cerdas, kreatif, dan akar rumput.** Yang tidak malu memegang cangkul dan sekaligus drone, yang tidak gengsi menjual hasil bumi sambil membangun personal brand yang kuat.

Oleh karena itu, kepada Anda, Generasi Z di sudut-sudut desa Indonesia: 

**Buka mata, buka hati, dan buka phone Anda.**  Lihatlah sekeliling dengan sudut pandang baru. 

Dengarkanlah desah angin di sawah, riak air di kolam, dan cerita orang tua di balai desa—bukan sebagai sesuatu yang kolot, tetapi sebagai sumber inspirasi konten dan bisnis yang tak ternilai.



Dinginnya pagi di kaki Bukit Barisan bukanlah halangan. Bau menyengat lateks dari pohon karet yang disadap, gemericik minyak tanah dalam jerigen yang dipindahkan ke botol-botol yang siap diantarkan dengan sepeda butut, dan terik matahari di kebun sayur adalah "kampus" pertama saya. Itulah dunia yang membesarkan dan mendidik saya di Aekgarugur, sebuah desa di Sumatera Utara Batang Akola Tapanuli Selatan yang penuh dengan keringat dan pelajaran hidup. Semangat itulah yang menyekolahkan saya ke berbagai negara seperti Amerika, Australia, Inggeris, dan Belanda. Indonesia membekali saya semuanya. Padahal ketika masih di desa Aekgarugur cita-cita saya hanya mau merantau ke Malaysia sebagai penyadap karet. Tidak lebih.

Desa memanggil Anda bukan untuk sekadar kembali, tetapi untuk memimpin. 

 **Desa memanggil Anda bukan untuk sekadar kembali, tetapi untuk memimpin.** 

Memimpin dengan cara Anda. Dengan semangat Anda. Dengan kreativitas Anda.